Telur yang berasal dari perkawinan induk jantan dan betina dengan perbandingan maksimum 1:6. Berdasarkan pengalaman, jika jika induk betina lebih dari tujuh ekor, maka telur fertil yang dihasilkan tidak lebih dari 85%. Setelah tiga minggu, ayam pejantan yang dikawinkan dengan betina harus diganti dengan ayam pejantan lain yang telah dikarantina sebelumnya. Sementara, ayam pejantan yang diganti mendapat giliran untuk dikarantina.
Telur yang ditetaskan adalah berasal dari induk-induk yang telah divaksin secara lengkap dan dipelihara dalam kandang yang bersih. Ukuran serta bentuk dan warnanya seragam. Kondisi telur bersih dan telah dicuci dengan air yang dicampur desinfektan. Tapi jika tidak dicuci juga lebih bagus.
Telur tidak berumur lebih dari 7 hari, telur yang sudah berumur 7 hari sejak keluar dari induknya biasanya memiliki komposisi telur yang encer. Karena itu, tali kuning telur menjadi mudah putus dan menyebabkan embrio mati selama selama didalam mesin tetas karena kekurangan makanan. Namun, putusnya tali juga bisa disebabkan oleh proses pembalikan yang kasar atau goncangan diperjalanan, terutama saat pengangkutan yang jaraknya jauh.
Telur yang ditetaskan adalah berasal dari induk-induk yang telah divaksin secara lengkap dan dipelihara dalam kandang yang bersih. Ukuran serta bentuk dan warnanya seragam. Kondisi telur bersih dan telah dicuci dengan air yang dicampur desinfektan. Tapi jika tidak dicuci juga lebih bagus.
Telur tidak berumur lebih dari 7 hari, telur yang sudah berumur 7 hari sejak keluar dari induknya biasanya memiliki komposisi telur yang encer. Karena itu, tali kuning telur menjadi mudah putus dan menyebabkan embrio mati selama selama didalam mesin tetas karena kekurangan makanan. Namun, putusnya tali juga bisa disebabkan oleh proses pembalikan yang kasar atau goncangan diperjalanan, terutama saat pengangkutan yang jaraknya jauh.