Senin, 21 Juni 2010

Dengan mesin tetas, peluang ternak ayam kampung terbuka lebar

Secara alami, ayam kampung mengerami telurnya selama 21 hari, kemudian mengasuh anaknya hingga berumur 2 bulan. Karena itu, ayam kampung hanya bisa menghasilkan telur sekitar 40 butir per tahun. Namun, penetasan menggunakan mesin tetas membuat waktu untuk mengasuh anak ayam menjadi terpangkas, sehingga dapat digunakan untuk memproduksi telur lagi. Penetasan telur menggunakan mesin tetas membuat produktivitas ayam mampu mencapai 105-120 butir telur per tahun.

Saat ini jumlah pelaku pembibitan dan penetasan masih relatif sedikit dibandingkan dengan pelaku pembesaran, sehingga peluang usaha dalam bidang ini terbuka lebar. Prinsip sukses agar seseorang sukses dalam usaha penetasan sebenarnya sangat sederhana, yaitu pelaku penetasan harus bisa mengkondisikan mesin tetas seperti keadaan keadaan alami induk ayam yang sedang mengerami telurnya. Kondisi tersebut meliputi kestabilan suhu, kelembapan, dan ventilasi.

Sikap disiplin dalam memutar telur juga sangat diperlukan agar kestabilan posisi kuning telur tetap terjaga dari pengaruh gravitasi bumi. Jika kestabilan tidak terjadi maka tellur tidak akan menetas dan jika menetaspun, DOC yang dihasilkan akan mengalami cacat. Selain itu, cara memilih telur tetas yang berkualitas juga perlu diketahui oleh pelaku penetasan.