Kekurangan (defisiensi) zat gizi merupakan permasalahan penting yang harus segera diatasi. Defisiensi berbagai unsur nutrisi dapat menyebabkan penurunan kualitas perkembangan embrio ataupun DOC, Sehingga pelaku penetasan harus memperhatikan pakan yang diberikan oleh peternak kepada induk betina sebaiknya adalah pakan komersial untuk ayam petelur.
Secara fisiologis pemenuhan zat gizi untuk kegiatan reproduksi pada mahluk hidup menempati prioritas yang paling rendah, termasuk pada unggas. Karena itu, fertilitas dan daya tetas telur sangat tergantung pada kualitas dan tingkat ketercukupan gizi yang dikonsumsinya. Disamping tingkat fertilitas dan daya tetas, kualitas DOC juga harus diperhatikan oleh pelaku penetasan. Hal ini disebabkan kualitas DOC sangat berhubungan dengan tingkat kepuasan pelanggan.
Pengetahuan mengenai kekurangan zat gizi pada induk yang secara spesifik berpengaruh terhadap daya tetas dan kualitas DOC seharusnya disampaikan pada konsumen telur tetas. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplain tentang rendahnya hasil penetasan yang disebabkan faktor operasional mesin tetas.
Secara fisiologis pemenuhan zat gizi untuk kegiatan reproduksi pada mahluk hidup menempati prioritas yang paling rendah, termasuk pada unggas. Karena itu, fertilitas dan daya tetas telur sangat tergantung pada kualitas dan tingkat ketercukupan gizi yang dikonsumsinya. Disamping tingkat fertilitas dan daya tetas, kualitas DOC juga harus diperhatikan oleh pelaku penetasan. Hal ini disebabkan kualitas DOC sangat berhubungan dengan tingkat kepuasan pelanggan.
Pengetahuan mengenai kekurangan zat gizi pada induk yang secara spesifik berpengaruh terhadap daya tetas dan kualitas DOC seharusnya disampaikan pada konsumen telur tetas. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplain tentang rendahnya hasil penetasan yang disebabkan faktor operasional mesin tetas.