Selasa, 29 Juni 2010

Sistem pemeliharaan induk pejantan ayam kampung

Saat proses karantina, ayam pejantan harus mendapatkan perawatan dan pakan yang baik agar dapat mengahsilkan sperma yang berkualitas. Pakan yang diberikan harus mengandung protein sebesar 16% dan energi atau Metabolize Energi ME, sebesar 2400 Kcal. Kadar protein pakan yang rendah akan menyebabkan fertilitas dan daya tetas yang rendah pula.

Selama dalam karantina, pejantan perlu mendapat tambahan pakan berupa kecambah sebagai sumber vitamin E. Kecambah yang terbaik adalah kecambah kacang hijau karena kandungan vitamin E nya termasuk yang tertinggi. Pilihlah pejantan yang aktif dan agresif, memiliki postur tubuh tinggi tegap, seerta tidak memiliki cacat pada anggota tubuhnya.

Senin, 28 Juni 2010

Daya tetas telur ayam kampung yang baik

Telur tetas yang baik adalah telur yang memiliki daya tetas tinggi. Daya tetas yang tinggi dapat dilihat dari nilai indeks telur. Indeks telur adalah perbandingan lebar maksimal dengan panjang maksimal telur dikalikan dengan 100%. Nilai indeks telur sebesar 74% berarti telur memiliki daya tetas yang paling tinggi. Dengan demikian, bentuk telur yang akan digunakan dalam penetasan janganterlalu bulat atau terlalu lonjong. KIsaran nilai indeks telur sebesar 74% akan mempermudah dalam pengepakan telur.

Kualitas telur tetas ayam kampung sangat bervariasi mengingat sistem pemeliharaan yang tidak intensif. Berikut tiga permasalahan penting yang mempengaruhi kualitas telur ayam tetas ini.
  1. Tidak jelasnya alur genetika intuk yang mengahsilkan telur tetas. Hal ini disebabkan tidak diketahuinya asal muasal induknya atau terjadi inbreeding antara ayam yang masih satu keluarga. Misalnya perkawinan induk jantan dengan anak betina, induk betina dengan anak jantan, atau anak dengan anak. Perkawinan seperti ini akan memunculkan sifat yang tidak menguntungkan, misalnya tubuh yang kerdil serta daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terserang penyakit.
  2. Tidak jelasnya jenis pakan yang dikonsumsi menyebabkan daya tetas menjadi tidak stabil. Selain itu, status ketercukupan gizi yang kurang menyebabkan daya tetas menjadi rendah.
  3. Tidak jelasnya status kesehatan dari si induk karena tidak ada pencatatan (recording) riwayat kesehatan induk. Hal ini menyebabkan DOC yang dihasilkan bisa saja membawa benih penyakit dari induknya. Karena itu, para pelaku penetasan sebaiknya memperbaiki sistem pemeliharaan ayam yang menjadi sumber telur tetasnya.
Telur tetas yang berkualitas akan diperoleh dari induk ayam yang juga berkualitas dan dipelihara dengan baik. Banyak hal yang mempengaruhi daya tetas telur. Selain pengaruh selama proses penetasan, kondisi dan asal telur juga sangat mempengaruhi daya tetas telur. Karena itu, pengetahuan tentang hal-hal yang mempengaruhi daya tetas telur perlu diketahui.

Minggu, 27 Juni 2010

Telur tetas ayam kampung yang baik

Telur yang berasal dari perkawinan induk jantan dan betina dengan perbandingan maksimum 1:6. Berdasarkan pengalaman, jika jika induk betina lebih dari tujuh ekor, maka telur fertil yang dihasilkan tidak lebih dari 85%. Setelah tiga minggu, ayam pejantan yang dikawinkan dengan betina harus diganti dengan ayam pejantan lain yang telah dikarantina sebelumnya. Sementara, ayam pejantan yang diganti mendapat giliran untuk dikarantina.

Telur yang ditetaskan adalah berasal dari induk-induk yang telah divaksin secara lengkap dan dipelihara dalam kandang yang bersih. Ukuran serta bentuk dan warnanya seragam. Kondisi telur bersih dan telah dicuci dengan air yang dicampur desinfektan. Tapi jika tidak dicuci juga lebih bagus.

Telur tidak berumur lebih dari 7 hari, telur yang sudah berumur 7 hari sejak keluar dari induknya biasanya memiliki komposisi telur yang encer. Karena itu, tali kuning telur menjadi mudah putus dan menyebabkan embrio mati selama selama didalam mesin tetas karena kekurangan makanan. Namun, putusnya tali juga bisa disebabkan oleh proses pembalikan yang kasar atau goncangan diperjalanan, terutama saat pengangkutan yang jaraknya jauh.

Sabtu, 26 Juni 2010

Telur tetas ayam kampung asli

Saat ini banyak ayam kampung yang beredar dipasaran merupakan hasil persilangan dari ayam broiler, ayam petelur dan ayam lokal. Selain warna bulu yang berbeda, para konsumen akhir biasanya tidak terlalu menyukai aym crossing ini. Meskipun demikian, harga ayam crossing juga terus meningkat karena persediaan ayam kampung yang tidak mencukupi.

Berikut karakteristik telur dan DOC ayam kampung crossing yang dapat digunakan untuk membedakanya dengan ayam kampung murni.
  1. Telur ayam kampung crossing memiliki warna coklat tua dan memiliki berat sebesar 55-65 gram, karena memang berasal dari persilangan ayam kampung dengan ayam ras petelur. Sementara itu, telur ayam kampung berwarna putih agak kecoklatan dengan berat 40-45 gram.
  2. DOC ayam kampung memiliki berat 26-33 gram per ekor dan berwarna beragam, sedangkan ayam kampung crossing memiliki berat rata-rata 40 gram per ekor dan berwarna putih agak kecoklatan serta ada yang berwarna hitam dengan bercak-bercak putih.
  3. Ayam crossing memiliki daya tetas lebih baik karena nutrisi, kesehatan, dan keseragaman umur induknya terkontrol dengan lebih baik (karena ayam ras petelur dibudidayakan oleh breeding profesional)

Jumat, 25 Juni 2010

Sumber pemanas dan ventilasi pada mesin tetas telur ayam kampung

Pada keadaan alami, sumber panas dalam proses penetasan adalah induk ayam. Panas dari induk ayam relatif stabil mengingat suhu badan unggas yang konstan. Karena itu, diperlukan mesin tetas yang memiliki sumber pemanas yang stabil. Sumber pemanas dapat berasal dari sinar matahari, listrik, minyak tanah, gas, ataupun batu bara. Masing-masing sumber pemanas tersebut dapat dikombinasikan untuk memperoleh efisiensi biaya energi.

Ventilasi memegang peranan penting sebagai sumber oksigen embrio untuk bernapas. Ventilasi juga menjadi kunci penyeimbang antara kelembapan dan suhu. Jika ventilasi lancar maka kelembapan bisa berkurang. Jika ventilasi terhambat maka suhu mesin tetas akan meningkat.

Kesalahan sistem ventilasi dapat menyebabkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, embrio kelebihan cairan dan mati karena terlalu tingginya kelembapan. Kemungkinan yang kedua, DOC yang baru menetas menjadi lemah dan mengalami dehidrasi karena suhu dalam mesin tetas terlalu tinggi.

Kamis, 24 Juni 2010

Kelembapan mesin tetas telur ayam kampung

Kelembapan udara berfungsi untuk mengurangi atau menjaga cairan dalam telur dan merapuhkan kerabang telur. Jika kelembapan tidak optimal, embrio tidak akan mampu memecahkan kerabang yang terlalu keras. Namun kelembapan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan air masuk kedalam pori-pori kerabang, lalu terjadi penimbunan cairan didalam telur. akibatnya, embrio tidak dapat bernapas lalu mengalami kematian. Pada sisi teknis, kegagalan penetasan biasanya bersumber dari kegagalan pengaturan suhu dan kelmbapan.

Selama 18 hari perama penetasan telur ayam kampung membutuhkan kelembapan sebesar 55% dan selanjutnya membutuhkan kelembapan sebesar 65% sampai menetas. Sementara itu, telur bebek membutuhkan 68-86% sampai telur menetas.

Pada keadaan alami, kelembapan diatur oleh keringat yang dikeluarkan induk ayam. Ayam tidak memiliki kelenjar keringat yang sempurna sehingga kelembapan yang terjadi tidak terlalu tinggi. Pengaturan kelembapan mesin tetas yang terlalu tinggi terutama pada 18 hari pertama dapat menyebabkan terjadinya kegagalan penetasan. Hal ini disebabkan air masuk kedalam telur melalui pori-pori kerabang sehingga telur membusuk.

Rabu, 23 Juni 2010

Suhu akurat dalam mesin tetas ayam kampung

Untuk mendapatkan suhu yang akurat dalam penetasan, penulis menggunakan sensor panas saat induk mengerami telurnya. Dari pengamatan berkali-kali dari induk ayam yang sedang mengerami telurnya bahwa suhu yang diperlukan dalam penetasan selalu meningkat. Peningkatan itu seiring dengan semakin tingginya metabolisme yang terjadi didalam embrio.

Suhu yang diperlukan selama proses penetasan.

Hari Ke Temperatur (derajat Celcius)
1-2 36,67
3-4 37,22
5-7 37,78
8-10 38,33
11-16 38,89
17-21 39,44-40

Dari data diatas, diketahui bahwa kisaran suhu dalam proses penetasan sebaiknya dibuat stabil, yaitu tidak boleh lebih 0,125-0,5 derajat celcius dari suhu acuan tabel. Fluktuasi suhu yang besar akan mengakibatkan daya tetas telur dan kualitas DOC yang dihasilkan menjadi menurun. Untuk wilayah yang sering mengalami mati listrik sebaiknya tidak menggunakan listrik sebagai sumber bahan bakar mesin tetas agar tidak terjadi fluktuasi suhu yang besar.

Senbenarnya, selama proses penetasan, suhu mesin bisa dibuat seragam 38,9 derajat celcius. Namun, jumlah telur yang menetas akan berkurang 10% dibandingkan jumlah telur yang menetas pada sistem suhu seperti tabel diatas. Karena itu,kisaran suhu pada mesin tetas sederhana harus disesuaikan dengan tabel diatas. Pengecekan yang teliti terhadap fluktuasi suhu yang terjadi juga perlu dilakukan agar kestabilan suhu tetap terjaga. Hal ini disebabkan mesin tetas manual mudah terpengaruh oleh suhu lingkungan.

Pengecekan suhu mesin tetas sederhana perlu dilakukan pada pukul 07.00, 11.00, 16.00 dan 21.00. Suhu pada pukul 11.00 dan 14.00 perlu diperhatikan karena pada rentang waktu tersebut terjadi fluktuasi suhu hingga 2 derajat Celcius. Sementara, pada pukul 07.00 dan 21.00 adalah saat terjadinya peralihan suhu dari dingin ke panas atau dari panas ke dingin, serta terjadinya perubahan dari malam ke siang dan dari siang ke malam.

Suhu yang terlalu panas pada mesin tetas dapat menyebabkan telur mengalami dehidrasi, sehingga DOC akan mengalami kekerdilan dan mortalitas yang tinggi.

Prospek Bisnis Ayam Kampung

prospek-ayam-kampungHingga saat ini, produksi ayam kampung pedaging dan ayam kampung petelur di berbagai daerah belum mampu memenuhi permintaan pasar. Ini merupakan peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk memulai usaha budi daya ayam kampung, terutama menggunakan sistem intensif. Sejak 10 tahun terakhir ini, "pamor" ayam kampung semakin terangkat seiring dengan adanya tren yang berkembang di kalangan penikmat dan pebisnis di bidang kuliner.

Mereka mengklaim bahwa mengonsumsi daging ayam kampung lebih sehat, karena kandungan kolesterolnya lebih rendah dibandingkan dengan kolesterol pada ayam broiler. Selain itu, rasa dagingnya juga lebih gurih dan lebih kering. Karena keunggulan-keunggulan ini, daging ayam kampung mulai diminati masyarakat, terutama masyarakat golongan menengah ke atas di wilayah urban.

prospek-ayam-kampung-hidanganMeningkatnya peminat daging ayam kampung mendorong semakin menjamurnya rumah makan yang secara khusus menyajikan menu ayam kampung. Kondisi ini mengindikasikan semakin bertambah permintaan pasar terhadap daging ayam kampung.

Tidak hanya dagingnya, telur ayam kampung pun memiliki keunggulan tersendiri. Sudah menjadi rahasia umum jika telur ayam kampung banyak dicari karena dipercaya dapat meningkatkan stamina atau vitalitas. Telur ayam kampung sering dijadikan bahan campuran ketika meminum jamu, madu, atau susu.

prospek-ayam-kampung-telurPasar penyerap telur ayam kampung juga cukup luas. Saat ini, mudah sekali menemukan telur ayam kampung dijual di pasar modern dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga telur ayam ras. Pasar lain penyerap telur ayam kampung adalah pasar tradisional, para penjual jamu, hingga industri kue dan roti. Telur yang dibeli industri kue dan roti biasanya telur yang secara tampilan kurang menarik, tetapi isinya masih bagus. Telur seperti ini dipilih mereka karena harganya tidak terlalu mahal. Tidak sebatas itu, telur ayam kampung juga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan obat-obatan.

Sayangnya, fakta yang ada menunjukkan hingga saat ini produksi ayam kampung pedaging maupun ayam kampung petelur di berbagai daerah belum mampu memenuhi permintaan pasar. Terlebih, pada saat tertentu seperti hari raya, permintaan ayam kampung bisa melonjak beberapa kali lipat sehingga terjadi ketimpangan yang sangat tajam antara pemasokan dan permintaan. Tidak heran jika pada saat seperti ini harga satu ekor ayam kampung bisa mencapai hingga ratusan ribu rupiah.

prospek-ayam-kampung-dagangBerbagai kondisi ini menggambarkan besarnya peluang yang bisa diraih dari budi daya ayam kampung, baik pedaging maupun petelur. Terlebih, jika menggunakan sistem semi-intensif atau intensif serta memperhatikan faktor-faktor budi daya yang baik sehingga hasil yang didapatkan bisa optimal. Satu hal yang cukup penting, ayam kampung merupakan komoditas peternakan yang konsumsinya tidak bersifat musiman. Bahkan, bisa dikatakan tren konsumsinya semakin meningkat, sehingga budi dayanya berpotensi dijalankan dalam jangka waktu lama.



Sumber:
http://www.agromedia.net

Selasa, 22 Juni 2010

Suhu alami saat pengeraman telur ayam kampung

Untyuk manjaga kestabilan suhu saat mengeram, ayam kampung selalu bergerak atau bergeser, terutama pada 5-6 hari pertama pengeraman. Tidak sampai lima jam, ayam akan bergerak atau bergeser lagi. Jika masih terlalu panas, telur yang dierami akan dibalik dengan kepala dan lehernya. Proses pembalikan ini bertujuan meratakan suhu dan melawan gaya gravitasi, sehingga posisi embrio didalam telur tetap baik. Proses pembalikan telur biasanya dilakukan tiga kali dalam sehari, tergantung pada peningkatan suhu didalam telur.

Ayam akan turun dari sarang pada hari ke 15 atau hari ke 16 ke atas. Hal ini dilakukan untuk mendinginkan kembali telur-telur yang sedang mengalami tingkat metabolisme tinggi akibat perkembangan embrio.

Tingginya tingkat metabolisme dapat menyebabkan suhu telur menjadi tinggi (telur menjadi panas). Karena itu, ketika penetasan menggunakan mesin tetas harus mengacu pada suhu alami pada saat induk ayam mengerami telur tetas.

Senin, 21 Juni 2010

Dengan mesin tetas, peluang ternak ayam kampung terbuka lebar

Secara alami, ayam kampung mengerami telurnya selama 21 hari, kemudian mengasuh anaknya hingga berumur 2 bulan. Karena itu, ayam kampung hanya bisa menghasilkan telur sekitar 40 butir per tahun. Namun, penetasan menggunakan mesin tetas membuat waktu untuk mengasuh anak ayam menjadi terpangkas, sehingga dapat digunakan untuk memproduksi telur lagi. Penetasan telur menggunakan mesin tetas membuat produktivitas ayam mampu mencapai 105-120 butir telur per tahun.

Saat ini jumlah pelaku pembibitan dan penetasan masih relatif sedikit dibandingkan dengan pelaku pembesaran, sehingga peluang usaha dalam bidang ini terbuka lebar. Prinsip sukses agar seseorang sukses dalam usaha penetasan sebenarnya sangat sederhana, yaitu pelaku penetasan harus bisa mengkondisikan mesin tetas seperti keadaan keadaan alami induk ayam yang sedang mengerami telurnya. Kondisi tersebut meliputi kestabilan suhu, kelembapan, dan ventilasi.

Sikap disiplin dalam memutar telur juga sangat diperlukan agar kestabilan posisi kuning telur tetap terjaga dari pengaruh gravitasi bumi. Jika kestabilan tidak terjadi maka tellur tidak akan menetas dan jika menetaspun, DOC yang dihasilkan akan mengalami cacat. Selain itu, cara memilih telur tetas yang berkualitas juga perlu diketahui oleh pelaku penetasan.

Sabtu, 19 Juni 2010

Bisnis bibit dan daging ayam kampung cukup menjanjikan

Bisnis bibit dan daging ayam kampung semakin mendapatkan momentum baik pasca merebaknya wabah avian influenza (AI) subtipe H5N1 yang masuk indonesia pada tahun 2004. Meskipun belum ada data yang pasti, tetapi para pedagang serta pelaku usaha semakin sulit mendapatkan telur dan daging ayam kampung untuk dipasok ke restoran atau rumah makan. Kesulitan pemenuhan kebutuhan itu wajar karena terjadi kekurangan pasokan bibit ayam kampung akibat wabah tersebut.

Data diyjrn peternakan menunjukan pada tahun 2008 terjadi kekurangan bibit ayam kampung sebanyak 30 juta ekor. Sementara, pada tahun 2009 hingga awal tahun 2010, stok bibit ayam kampung diperkirakan masih kekurangan sebanyak 40 juta ekor. Hal ini menunjukkan pasar bibit ayam kampung di indonesia justru semakin terbuka lebar.

Didaerah lain pun kelihtanya mengalami hal serupa. Serangan AI tidak hanya menyebabkan kematian unggas, tetapi juga menyebabkan masyarakat enggan beternak ayam kampung. Terutama di lingkungan yang padat penduduk. Hal ini disebabkan begitu gencarnya kampanye antiflu burung yang di sebarkan melalui media masa serta spanduk yang ditempelkan di puskesmas dan kantor. Padahal pemeliharaan dengan biosekutiti yang baik dapat menanggulangi serangan virus AI.

Jumat, 18 Juni 2010

Prospek usaha penetasan ayam kampung

Cita rasa daging ayam kampung sampai kapanpun sepertinya tidak dapat digantikan oleh daging ayam broiler, daging ayam pejantan petelur, daging ayam petelur apkir atau jenis unggas lainya. Hal ini dapat dilihat dari restoran-restoran bermenu ayam kampung tetap dapat bertahan dan terus berkembang ditengah persaingan usaha kuliner yang semakin ketat.

Ayam kampung telah memiliki segmen konsumen yang fanatik. Beruntung, segmen ini merupakan konsumen kelas menengah keatas yang relatif fanatik, sehingga relatif tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi dan kenaikan harga ayam kampung. Karena itu, produsen tidak perlu khawatir jika lonjakan harga ayam kampung tidak akan mampu dijangkau oleh para pelangganya.

Pedoman Praktis Beternak Ayam Kampung Pedaging

Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
2. Pakan
Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
  • 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  • 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  • 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  • 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
  • 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
  • 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
  • 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
  • 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.
3. Perkandangan
Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.
4. Manajemen Pemeliharaan
Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
  • Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
  • Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
  • Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat
Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.
5. Pengendalian Penyakit
Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :
  1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
  2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
  3. Melakukan vaksinasi secara teratur
  4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
  5. Manajemen pemeliharaan yang baik
  6. Kontrol terhadap binatang lain
Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :
a. Tetelo (ND)
Penyebab : paramyxivirus
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada
b. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada
c. Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab : Cacing
Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya
d. Berak kapur (Pullorum)
Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum
Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus
Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn atau lainnya
e. Berak darah (Coccidiosis)
Penyebab : protozoa Eimeria sp.
Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pencegahan : mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya
6. Pasca Panen dan Pemasaran
Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 19.000 - Rp 22.000/ekor di tingkat peternak.
7. Pengelolaan Produksi
Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.
Mudah-mudahan uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak dan menjadikan cara beternak kita lebih baik. Saran dan kritik selalu kami nantikan untuk kemajuan kita bersama. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita bersama. Aamiin…*(SPt)
Anda dapat mencopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com